TUGAS
Sebutkan
masalah kepadatan penduduk di Indonesia dan bagaimana mengatasinya?
Pengertian Kepadatan Penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk dibagi dengan luas
wilayahnya. Contohnya : Setiap 1 Km2 wilayah dihuni oleh 120 penduduk, jika
melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat
kita lihat di Indonesia yang laju pertumbuhan penduduknya meningkat pesat.
Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek,
penduduk adalah sasaran pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku
pembangunan. Peranan penduduk sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan
pembangunan.
Secara terperinci faktor kependudukan yang menghambat
pembangunan adalah Rendahnya kualitas SDM penduduk Indonesia. Salah satu indikator
kemakmuran suatu negara adalah volume barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduknya
Kedua Pertumbuhan penduduk yang tinggi. Penduduk merupakan
potensi sekaligus beban pembangunan. Penduduk yang berkualitas (produktif)
merupakan potensi/kekuatan pembangunan. Sedangkan penduduk dengan kualitas
rendah (non produktif) merupakan beban pembangunan. Pertumbuhan penduduk bagi
suatu negara dapat menjadi kekuatan sekaligus beban. Ini tergantung bagaimana
kualitas penduduknya. Bagi Indonesia, pertumbuhan penduduk yang tinggi
merupakan beban pembangunan. Mengapa? Jumlah penduduk Indonesia saat ini sudah
cukup besar. Tetapi kualitas hidupnya (kemakmurannya) masih rendah.
Berikut beberapa
masalah kepadatan penduduk dan cara menyelesaikannya :
1.
Faktor Kelahiran
Faktor
ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan
penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971
jumlah penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat
menjadi 29 juta, pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995
meningkat menjadi 33 juta, pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada
tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini
terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.
Cara mengatasinya :
Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan
nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur
pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur,
dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung
bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
2. Faktor
Ekonomi
Faktor
ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya
lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong
untuk menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan
penduduk di suatu wilayah.
Cara mengatasinya :
Dengan melakukan pemindahan penduduk dari wilayah yang padat
penduduknya ke wilayah yang kurang penduduknya. Dengan upaya ini akan
mengurangi jumlah kepadatan di wilayah yang padat penduduknya.
3.
Faktor pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara
yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan
penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan
penduduk Indonesia.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia
disebabkan oleh tingkat
kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah, besarnya anak usia sekolah yang
tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan, pendapatan perkapita
penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari
rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah rendahnya penguasaan teknologi
maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini
sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak
mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
Cara Mengatasinya :
Pencanangan wajib belajar 9 tahun, mengadakan
proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka, meningkatkan
sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium,
dan lain-lain), menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman, memberikan
beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
4. Faktor kesehatan
Lingkungan yang
tidak sehat(lingkungan kumuh)yang menimbulkan banyak penyakit.
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal dan hasilnya akan tidak memuaskan.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan.
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal dan hasilnya akan tidak memuaskan.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan.
Cara Mengatasinya :
Mengadakan perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, penyediaan air
bersih dan sanitasi lingkungan, membangun sarana-sarana kesehatan, seperti
puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain, mengadakan program pengadaan dan
pengawasan obat dan makanan, mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan
kebersihan lingkungan.